Sering kita melihat di sekitar kita bahwa bayi usia dibawah 6 bulan telah diberikan makanan selain ASI. Tentu hal ini mengundang tanya, apakah aman untuk bayi tersebut?
Air Susu Ibu (ASI) ataupun susu formula adalah satu-satunya makanan yang dibutuhkan bayi mulai usia 0 – 6 bulan. American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar Ibu dapat memberikan ASI eksklusif selama periode 6 bulan pertama tersebut. Namun pada usia diatas 6 bulan, bayi mulai diperkenalkan dengan makanan tambahan sebagai pelengkap selain susu. Bayi mulai belajar untuk memindahkan makanan dari depan mulut ke belakang mulut dan menelan makanan.
Pada usia diatas 6 bulan, bayi memerlukan makanan tambahan selain ASI. Namun pemberian ASI harus tetap sesuai permintaan bayi dan tidak boleh sengaja dikurangi. ASI tetap akan menjadi bagian terpenting dari makanan bayi. Sebelum memberikan makanan lain hendaknya memberikan ASI terlebih dahulu.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Frekuensi
Untuk bayi berusia 6 bulan, berikan makanan Pendamping ASI sebanyak 2 kali dalam satu hari. Jika bayi anda sudah berusia 7 – 12 bulan, makanan Pendamping ASI dapat diberikan sebanyak 3 kali dalam satu hari.
2. Jumlah makanan yang diberikan pada bayi adalah 2-3 sendok setiap makan (sebagai pengenal rasa). Jumlah ini dapat ditingkatkan dari waktu ke waktu secara perlahan.
3. Kepekatan makanan
- Bayi berusia 6 bulan : berikan makanan yang cukup pekat/kental dengan menggunakan sendok yang lunak.
- Bayi berusia 7-9 bulan : berikan makanan yang dilunakkan.
- Bayi berusia 10-12 bulan : berikan makanan yang dipotong kecil2 sehingga makanan dapat dipegang sendiri oleh bayi.
4. Pemberian makan untuk bayi dapat dilakukan secara aktif/ responsif dengan beberapa cara berikut :
- Bayi mungkin perlu waktu untuk terbiasa dengan makanan lain selain ASI.
- Ibu harus sabar dan memberikan dorongan kepada bayi untuk mau makan.
- Jangan memaksa bayi untuk makan.
- Gunakan piring tersendiri untuk memberi makan bayi untuk memastikan ia makan seluruh makanan yang diberikan.
5. Kebersihan
Menjaga kebersihan makanan dan peralatan makan harus selalu diperhatikan untuk mencegah diare atau penyakit lainnya. Beberapa upaya untuk menjaga kebersihan
- Mencuci tangan dengan sabun sebelum menyiapkan makanan dan sebelum memberikan/ menyuapi makanan pada bayi.
- Mencuci tangan Ibu dan bayi sebelum makan.
- Menggunakan sendok atau cangkir yang bersih ketika akan memberikan makanan atau minuman kepada bayi.
- Menyimpan makanan yang diberikan kepada bayi ditempat yang bersih, aman dan tertutup.
- Mencuci tangan Ibu dengan sabun setelah ke toilet dan setelah membersihkan kotoran bayi.
Jenis MP-ASI yang dapat diberikan kepada bayi
1. Makanan yang sederhana.
Mulailah untuk mengenalkan bayi pada makanan-makanan tunggal yang tidak mengandung gula atau garam. Berilah waktu kepada bayi selama kurang lebih tiga sampai lima hari untuk memulai makanan baru. Diharapkan dengan cara ini akan memperlihatkan ketika bayi mengalami alergi atau makanan yang dapat memicu masalah pada pencernaan. Setelah mengenalkan makanan bahan tunggal, maka dapat mengenalkan dengan makanan kombinasi. Contoh makanan yang dapat diberikan seperti telur.
2. Makanan yang memiliki kandungan tinggi nutrisi.
Zat besi dan zink adalah kandungan penting yang dibutuhkan oleh bayi berusia 6 bulan. edua
3. Mengenalkan sereal
Memberikan bayi sereal dan bubur dengan dicampuri susu.
4. Buah dan sayuran
Mulailah untuk mengenalkan sayur dan buah pada bayi. Buah dan sayur harus diblender dan disaring untuk menghilangkan serat/ ampas. Atau dapat menggunakan juicer untuk hasil yang lebih baik.
5. Memberikan makanan yang dapat dipegang
Bayi 8-10 bulan dapat Memberikan makanan seperti buah, sayuran, keju, biskuit bayi.
Bagaimana bila bayi menolak makanan?
Mungkin saja bayi akan menolak makanan pendamping ASI karena baru mencoba tekstur dan rasa baru. Jika bayi menolak maka tidak perlu dipaksa tetapi tetaplah mencoba untuk memberinya makanan dengan rasa yang baru.
Bagaimana bila bayi alergi makanan?
Untuk membantu mencegah alergi pada makanan dengan tidak memberikan makanan dengan tinggi alergi seperti telur, ikan, dan kacang. Ibu dapat memberikan dalam porsi kecil untuk melihat reaksi pada bayi.