ASI yang tidak dikeluarkan
mengakibatkan terjadinya penggumpalan air susu dalam kelenjar susu di payudara
(ini bisa terlihat dari bengkaknya payudara ibu). Makin lama, penggumpalan
tersebut akan menyumbat kelenjar susu sehingga volume ASI yang keluar jadi
sedikit. Desakan ASI yang tak lancar inilah yang menimbulkan rasa sakit pada
payudara.
Mengapa Payudara Bengkak?
-
Bayi tak mau menyusu
Biasanya ada suatu keadaan yang
membuat bayi jadi tak suka menyusu. Misalnya, ASI keluar terlalu
deras sehingga setiap kali mengisap puting susu ibunya, bayi jadi gelagapan.
-
Ibu tidak teratur mengeluarkan ASI,
Terpisah sementara dari si kecil.
Misalnya ibu yang bekerja dan tidak mengeluarkan ASI-nya dengan
diperah/dipompa.
Tanda dan Gejala Payudara Bengkak
- Payudara terasa padat, bengkak dan terasa nyeri
-
Areola (bagian payudara yang berwarna hitam/kalang payudara) mengeras dan
kadangkala disertai dengan puting susu yang mendatar
-
Bengkak dan nyeri kadangkala terasa hingga di bagian ketiak/bawah lengan
-
Mungkin kulit payudara juga terasa kencang, mengkilap dan terasa hangat
saat disentuh
Tujuan dan Manfaat mengkompres payudara yang bengkak
1.
Untuk memperlancar produksi asi
2.
Asi yang dihasilkan dengan perahan bisa lebih
banyak
3.
Jika dibandingkan dengan memompa hasil dengan
perahan manual bisa lebih banyak
4.
Lebih efektif untuk merangsang payudara untuk
memproduksi asi.
Cara mengatasi payudara bengkak
1. Kompres kol untuk mengatasi payudara
bengkak :
-
Pilih daun
kol yang masih segar
-
Daun kol
hijau diambil secara utuh perlembar, usahakan tidak robek.
-
Cuci bersih
daun kol
-
Tutupi semua
area payudara yang bengkak dan kulit yang sehat, kecuali daerah aerola dan
puting.
-
Kompres
payudara berlangsung selama 20-30 menit atau sampai daun kol tersebut layu.
(Dapat dilakukan di dalam bra).
-
Lakukan dua
kali sehari selama 3 hari.
Catatan: hentikan penggunaan daun
kol jika terasa gatal atau iritasi pada kulit
2.
Menekan
daerah areola
Tekan selama 1-3 menit dengan lembut daerah areola
payudara sebelum menyusui. Hal ini akan mendorong cairan yang menyebabkan
bengkak berpindah ke belakang hingga tidak menghalangi ASI keluar, dan
melunakkan areola sehingga bayi mudah melekat dengan baik.
3.
Kompres hangat
dan dingin secara bergantian
Ketika pancaran asi tidak lancar atau melambat dapat
digunakan kompres hangat untuk mengaktifkan hormon oksitoksin. Kompres dingin
digunakan selama 9-16 menit, dimana aliran darah menurun sehingga pembengkakan
dapat menurun. Kondisi ini diikuti oleh kompres hangat selama 4-6 menit.
4.
Pijat
payudara
Pijat payudara berguna untuk
menggerakkan air susu agar tidak statis
Cara memijat payudara :
-
Mulai dari pangkal payudara ke dinding dada, gerakan melingkar pada daerah
payudara
-
Kepalkan tangan, kemudian tekan ke dinding dada menggunakan ruas ibu jari,
ruas telunjuk, jari tengah, jari manis, dan kelingking ke arah puting ke
dinding dada menuju putting
-
Bagian bawah payudara tekanan dimulai dengan tekanan ruas jari kelingking.
-
Tindakan ini sama sekali tidak menimbulkan efek samping, lakukan sehari
minimal 2 kali dalam sehari
5.
Perah
ASI langsung
Langsung memerah payudara untuk mengeluarkan ASI. Cara memerah asi
dengan jari atau tangan adalah meletakkan ibu jari di tepi atas areola pada
posisi ‘pukul 12’ dan jari telunjuk di tepi bawah areola pada posisi
‘pukul 6’. Ketiga jari lain menyangga payudara. Kedua jari, tekan jaringan
payudara ke dalam ke arah dinding rongga dada, tanpa merubah posisi.